Selamat sore menjelang malam sahabatku semua semoga kalian semua khususnya yang membaca artikel ini selalu dalam keadaan sehat dan berada dalam lindungan-Nya. Pada sore menjelang malam hari ini saya akan membahas sebuah topik yang menarik yakni apa saja tanda-tanda atau ciri-ciri bahwa seseorang itu berbohong. Tentu tanda-tanda atau ciri-ciri yang akan saya tuliskan disini tidak bisa dijadikan sebagai patokan atau dengan kata lain tidak bisa di verifikasi apakah bisa dijamin kebenarannya karena hanya merupakan sebuah opini dari penulis. Baiklah sebelumnya saya katakan bahwa ini merupakan opini saya mengenai ciri-ciri seseorang berbohong.
Sebenarnya cara paling mudah mempelajari seseorang sedang berbohong atau tidak adalah dengan mempelajari diri anda sendiri saat berbohong dengan orang lain. Saat anda berbohong apa yang anda rasakan dan apa saja yang anda lakukan ini bisa anda pelajari dan dijadikan acuan sebagai pembelajaran mengetahui ciri-ciri seseorang yang sedang berbohong. Secara pribadi sendiri berikut ini adalah beberapa hal yang saya lakukan ketika sedang berbohong dihadapan orang lain, berikut yang saya sebutkan ini sekaligus sebagai ciri-ciri orang yang sedang berbohong:
1. Membentak lawan bicara
Mengeluarkan perkataan dengan nada yang keras tujuannya untuk menegaskan apa yang saya katakan. Misal saya berbohong mengenai jumlah siswa kelas 10, saya mengatakan dengan nada keras bahwa jumlah siswa kelas 10 adalah 9 orang (padahal sesungguhnya ada 10 orang). Ketika ada seseorang yang ingin mengklarifikasi jumlah siswa kelas 10 maka akan saya jawab, dengan gaya bahasa tegas dan nada yang keras. Hal ini disebabkan oleh tingkat emosi diri yang memuncak karena takut terbongkarnya kebohongan yang dilakukan.
2. Berbicara terpatah-patah
Pernah suatu ketika saya menghabiskan uang sebesar 100 ribu rupiah, saat ditanya orang tua kemana perginya uang itu saya berfikir sejenak dan mengeluarkan pernyataan bohong yakni mengatakan uang tersebut untuk membeli modul di sekolah. Tanpa disadari untuk menjawab ini saya paling tidak harus diam sejenak paling tidak selama 3 detik, nah patahnya pembicaraan selama 3 detik ini bisa dijadikan indikasi bahwa lawan bicara sedang berfikir untuk mengeluarkan pernyataan bohong. Saat ditanya kembali modul apa? Saya berfikir lagi sejenak dan menjawab modul olahraga, karena memang modul olahraga kemarin-kemarin belum dibayar. Akhirnya modul olahraga saya bayar melalui menabung sebagai ganti uang 100 ribu yang telah saya habiskan, hal ini tanpa disepengetahui oleh orang tua saya.
3. Informasi yang disampaikan penuh dengan tanda tanya
Misal dalam urusan beribadah saya sendiri pernah berbohong dengan orang tua, saat orang tua menanyakan apakah sudah sholat? lantas saya menjawab tadi kan udah lihat sendiri bahwa saya wudzu! kalau diperhatikan sebenarnya pernyataan ini tidak menjawab pertanyaan utama yakni sudah sholat belum. Dengan menjawab seperti ini orang tua akan berfikir bahwa anaknya sudah sholat karena orang wudzu pastilah akan melakukan sholat. Sebenarnya saya menjawab demikian karena saya tidak ingin berbohong namun juga tidak ingin mengecewakan orang tua, namun tetap saja dengan menjawab seperti ini rasanya sama seperti berbohong.
4. Melihat ke atas
Entah apa yang ada dalam benak pikiran rasanya kalau sedang berbohong itu pengen sekali melihat bagian atas. Entah ada apa diatas apakah ada cicak atau ada nyamuknya namun sering kali saat berbohong kita melihat bagian atas. Hal ini mungkin dimaksudkan untuk mencari ide dan imajinasi baru untuk menyiapkan kata-kata bohong yang selanjutnya untuk menjawab pertanyaan lawan bicara. Dengan menatap arah atas maka otak kanan akan bekerja dengan baik memikirkan berbagai macam imajinasi yang bisa dijadikan sebagai bahan alat untuk berbohong.
5. Membuang pandangan dari lawan bicara
Ini merupakan ciri-ciri orang berbohong yang terakhir yang bisa saya tuliskan disini. Pada wajarnya kita akan menatap mata lawan bicara saat sedang berbincang-bincang, namun dalam keadaan berbohong akan berbeda. Saat berbohong kita cenderung tidak berani menatap mata lawan bicara, entah apa alasannya mungkin karena takut ekspresi yang terpancar dalam wajah kita bisa dibaca sebagai sebuah tanda kebohongan.
Sebenarnya cara paling mudah mempelajari seseorang sedang berbohong atau tidak adalah dengan mempelajari diri anda sendiri saat berbohong dengan orang lain. Saat anda berbohong apa yang anda rasakan dan apa saja yang anda lakukan ini bisa anda pelajari dan dijadikan acuan sebagai pembelajaran mengetahui ciri-ciri seseorang yang sedang berbohong. Secara pribadi sendiri berikut ini adalah beberapa hal yang saya lakukan ketika sedang berbohong dihadapan orang lain, berikut yang saya sebutkan ini sekaligus sebagai ciri-ciri orang yang sedang berbohong:
1. Membentak lawan bicara
Mengeluarkan perkataan dengan nada yang keras tujuannya untuk menegaskan apa yang saya katakan. Misal saya berbohong mengenai jumlah siswa kelas 10, saya mengatakan dengan nada keras bahwa jumlah siswa kelas 10 adalah 9 orang (padahal sesungguhnya ada 10 orang). Ketika ada seseorang yang ingin mengklarifikasi jumlah siswa kelas 10 maka akan saya jawab, dengan gaya bahasa tegas dan nada yang keras. Hal ini disebabkan oleh tingkat emosi diri yang memuncak karena takut terbongkarnya kebohongan yang dilakukan.
2. Berbicara terpatah-patah
Pernah suatu ketika saya menghabiskan uang sebesar 100 ribu rupiah, saat ditanya orang tua kemana perginya uang itu saya berfikir sejenak dan mengeluarkan pernyataan bohong yakni mengatakan uang tersebut untuk membeli modul di sekolah. Tanpa disadari untuk menjawab ini saya paling tidak harus diam sejenak paling tidak selama 3 detik, nah patahnya pembicaraan selama 3 detik ini bisa dijadikan indikasi bahwa lawan bicara sedang berfikir untuk mengeluarkan pernyataan bohong. Saat ditanya kembali modul apa? Saya berfikir lagi sejenak dan menjawab modul olahraga, karena memang modul olahraga kemarin-kemarin belum dibayar. Akhirnya modul olahraga saya bayar melalui menabung sebagai ganti uang 100 ribu yang telah saya habiskan, hal ini tanpa disepengetahui oleh orang tua saya.
3. Informasi yang disampaikan penuh dengan tanda tanya
Misal dalam urusan beribadah saya sendiri pernah berbohong dengan orang tua, saat orang tua menanyakan apakah sudah sholat? lantas saya menjawab tadi kan udah lihat sendiri bahwa saya wudzu! kalau diperhatikan sebenarnya pernyataan ini tidak menjawab pertanyaan utama yakni sudah sholat belum. Dengan menjawab seperti ini orang tua akan berfikir bahwa anaknya sudah sholat karena orang wudzu pastilah akan melakukan sholat. Sebenarnya saya menjawab demikian karena saya tidak ingin berbohong namun juga tidak ingin mengecewakan orang tua, namun tetap saja dengan menjawab seperti ini rasanya sama seperti berbohong.
4. Melihat ke atas
Entah apa yang ada dalam benak pikiran rasanya kalau sedang berbohong itu pengen sekali melihat bagian atas. Entah ada apa diatas apakah ada cicak atau ada nyamuknya namun sering kali saat berbohong kita melihat bagian atas. Hal ini mungkin dimaksudkan untuk mencari ide dan imajinasi baru untuk menyiapkan kata-kata bohong yang selanjutnya untuk menjawab pertanyaan lawan bicara. Dengan menatap arah atas maka otak kanan akan bekerja dengan baik memikirkan berbagai macam imajinasi yang bisa dijadikan sebagai bahan alat untuk berbohong.
5. Membuang pandangan dari lawan bicara
Ini merupakan ciri-ciri orang berbohong yang terakhir yang bisa saya tuliskan disini. Pada wajarnya kita akan menatap mata lawan bicara saat sedang berbincang-bincang, namun dalam keadaan berbohong akan berbeda. Saat berbohong kita cenderung tidak berani menatap mata lawan bicara, entah apa alasannya mungkin karena takut ekspresi yang terpancar dalam wajah kita bisa dibaca sebagai sebuah tanda kebohongan.
0 comments:
Post a Comment
Komentar dengan kata tidak sopan, mengandung link, berwujud promosi, spam, SARA, tidak berkaitan dengan artikel terkait tidak akan pernah di publikasikan!